Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
-
Latar belakang
Kesehatan adalah aset masa depan dan merupakan modal untuk mencapai hidup yang sejahtera. Banyak faktor yang menunjang agar hidup kita dapat sehat. Salah satunya adalah lingkungan yang bersih. Kalau mau sehat maka harus bersih dan jika mau bersih maka akan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak langsung terjadi, tetapi harus melalui berbagai upaya, dari yang tidak sehat menjadi sehat serta menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Upaya ini tidaklah mudah, harus mulai menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita bersama, dan upaya ini bisa dimulai dari diri sendiri. Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan derajat kesehatan manusia yang setinggi – tingginya sebagai pondasi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif. Dalam mengupayakan hal ini diperlukan komitmen bersama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya derajat kesehatan untuk diri sendiri. Sehingga ketika derajat kesehatan diri sendiri tercapai maka derajat kesehatan yang lain akan bisa dicapai.
Rumusan masalah
Berdasarkan judul makalah ini maka rumusan masalahnya adalah indikator perilaku yang digunakan dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta bidang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam masyarakat serta hal yang berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan sehat
Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah:
Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,keluarga,kelompok dan masyarakat dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku. Agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan
Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain, berinteraksi dan lain-lain. Terdapat lima tahapan PHBS yaitu rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat-tempat umum.
PHBS Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup sehat dan bersih serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Ada beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS rumah tangga yaitu:
PHBS di sekolah
Adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan peserta didik, guru dan masyarakat, lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri, mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS disekolah :
PHBS di tempat kerja
Ialah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau, dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.
Ada beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di tempat kerja:
PHBS di Institusi Kesehatan
PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat, pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan institusi kesehatan sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan.
Bebrapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS institusi kesehatan yaitu:
PHBS di tempat umum
PHBS di tempat umum maksudnya adalah upaya untuk memperdayakan masyarakat, pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat – tempat umum yang sehat.
Bebrapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untukmenilai PHBS di tempat umum yaitu:
Bidang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Bidang PHBS adalah:
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Manfaat bagi rumah tangga:
Manfaat bagi masyarakat:
Manfaat di sekolah:
Manfaat bagi institusi kesehatan:
Manfaat bagi lingkungan kerja
Bagi pekerja:
Bagi masyarakat sekitar:
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Anak Usia Prasekolah
Pemberian Makanan Tambahan merupakan salah satu komponen penting Usaha Perbaikan Gizieluarga (UPGK) dan program yang dirancang oleh pemerintah. PMT sebagai sarana pemulihan gizi dalam arti kuratif, rehabilitatif dan sebagai sarana untuk penyuluhan merupakan salah satu bentuk kegiatan pemberian gizi berupa makanan dari luar keluarga, dalam rangka program UPGK. PMT ini diberikan setiap hari, sampai keadaan gizi penerima makanan tambahan ini menunjukkan perbaikan dan hendaknya benar-benar sebagai penambah dengan tidak mengurangi jumlah makanan yang dimakan setiap hari dirumah. Pada saat ini program PMT tampaknya masih perlu dilanjutkan mengingat masih banyak balita dan anak-anak yang mengalami kurang gizi bahkan gizi buruk.
Makanan Anak Usia Prasekolah Makanan anak sekolah perlu mendapat perhatian mengingat masih dalam masa tumbuh kembang, maka keseimbangan gizinya harus dipertahankan supaya tetap sehat.
Anak usia 3 – 5 tahun merupakan usia dimana seorang anak akan mengalami tumbuh kembang dan aktivitas yang sangat pesat dibandingkan dengan ketika ia masih bayi. Kebutuhan zat gizi akan meningkat. Sementara pemberian makanan juga akan lebih sering. Pada usia ini, anak sudah mempunyai sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah bisa memilih makanan yang disukainya. Seorang ibu yang telah menanamkan kebiasaan makan dengan gizi yang baik pada usia dini tentunya sangat mudah mengarahkan makanan anak, karena dia telah mengenal makanan yang baik pada usia sebelumnya. Oleh karena itu, pola pemberian makanan sangat penting diperhatikan.
Apalagi jika di sekolah diarahkan pula oleh gurunya dengan praktik makan makanan yang sehat secara rutin. Hal ini sangat menguntungkan seandainya ada anak yang susah makan dan dengan petunjuk guru tentunya anak akan mengikuti. Oleh karena itu program makan bersama di sekolah sangat baik dilaksanakan. Ini merupakan modal dasar pengertian supaya anak mau diarahkan pada gizi yang baik.
Tujuan Pemberian Makanan Tambahan Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan diberikan dengan kriteria anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis merah. Bahan makanan yang digunakan dalam PMT hendaknya bahan-bahan yang ada atau dapat dihasilkan setempat, sehingga kemungkinan kelestarian program lebih besar. Diutamakan bahan makanan sumbar kalori dan protein tanpa mengesampingkan sumber zat gizi lain seperti: padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan, sayuran hijau, kelapa dan hasil olahannya.
Komposisi PMT Menurut Departemen Kesehatan RI seperti yang dikutip oleh Judiono (2003) bahwa prasyarat pemberian makanan tambahan pada anak usia pra sekolah adalah nilai gizi harus berkisar 200 – 300 kalori dan protein 5 – 8 gram, PMT berupa makanan selingan atau makanan lengkap (porsi) kecil, mempergunakan bahan makanan setempat dan diperkaya protein nabati/hewani, mempergunakan resep daerah atau dimodifikasi, serta dipersiapkan, dimasak, dan dikemas dengan baik, aman memenuhi syarat kebersihan serta kesehatan. Pemberian makanan tambahan (PMT) diberikan dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu selama 100-160 hari.
Komposisi bahan makanan untuk PMT antara lain Protein Nabati, Kacang hijau, Kacang kedelai, Kacang merah, Kacang tanah terkupas, Kacang tolo, Oncom, Keju kacang tanah, Tahu, Tempe, Protein, Hewani, Daging sapi, Daging ayam, Hati sapi, Didih sapi, Babat, Usus sapi, Telur ayam, Telur bebek, Ikan segar, Ikan asin, Ikan teri, Udang basah, Keju, Bakso daging, Hidrat Arang, Nasi, Nasi tim, Bubur beras, Nasi jagung, Kentang, Singkong, Talas, Ubi, Biskuit, Krakers, Maizena, Tepung beras, Tepung singkong, Tepung sagu, Tepung terigu, Tepung hunkwe, Mi kering, Mi basah, Makaroni, Bihun, Sayuran, Daun bawang, Daun kacang panjang, Jamur segar, Kangkung, Tomat, Kecipir, Buncis, Kol, Kembang kol, Pepaya muda, Rebung, Sawi, Selada, Seledri, Tauge, Terong, Cabe hijau besar, Bayam, Buncis, Daun singkong, Daun pepaya, Jagung muda, Jantung pisang, Genjer, Kacang panjang, Nangka muda, Pare, Wortel, Ketimun, Buah-buahan, Avokad, Apel, Anggur, Belimbing, Jambu biji, Jambu air, Duku, Durian, Jeruk manis, Kedondong, Mangga, Nenas, Nangka masak, Pepaya, Pir, Pisang ambon, Rambutan, Salak, Sawo, Sirsak, Semangka.
Kesimpulan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,keluarga,kelompok dan masyarakat dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku. Agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Sedangkan tatanan dalam PHBS sendiri ada beberapa macam:
Manfaat PHBS secara umum adalah agar masyarakat mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat, baik secara individu kelompok atau masyarakat. karena kesehatan bersifat dinamis bukan statis.
Kesehatan adalah aset masa depan dan merupakan modal untuk mencapai hidup yang sejahtera. Banyak faktor yang menunjang agar hidup kita dapat sehat. Salah satunya adalah lingkungan yang bersih. Kalau mau sehat maka harus bersih dan jika mau bersih maka akan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak langsung terjadi, tetapi harus melalui berbagai upaya, dari yang tidak sehat menjadi sehat serta menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Upaya ini tidaklah mudah, harus mulai menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita bersama, dan upaya ini bisa dimulai dari diri sendiri. Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan derajat kesehatan manusia yang setinggi – tingginya sebagai pondasi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif. Dalam mengupayakan hal ini diperlukan komitmen bersama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya derajat kesehatan untuk diri sendiri. Sehingga ketika derajat kesehatan diri sendiri tercapai maka derajat kesehatan yang lain akan bisa dicapai.
Rumusan masalah
Berdasarkan judul makalah ini maka rumusan masalahnya adalah indikator perilaku yang digunakan dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta bidang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam masyarakat serta hal yang berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan sehat
Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah:
- Agar masyarakat mengetahui apa arti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- Agar masyarakat mengetahui hal – hal yang berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Pengertian,Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Bidang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,manfaat perilaku hidup bersih dan sehat)
Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,keluarga,kelompok dan masyarakat dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku. Agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan
Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain, berinteraksi dan lain-lain. Terdapat lima tahapan PHBS yaitu rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat-tempat umum.
PHBS Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup sehat dan bersih serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Ada beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS rumah tangga yaitu:
- Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
- Member ASI eksklusif
- Menimbang balita setiap bulan
- Menggunakan air bersih
- Menggunakan jamban sehat
- Makan buah dan sayur setiap hari
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
- Memberantas jentik dirumah sekali seminggu
- Tidak merokok di dalam rumah
- Melakukan aktifitas fisik setiap hari
PHBS di sekolah
Adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan peserta didik, guru dan masyarakat, lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri, mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS disekolah :
- Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir
- Mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah
- Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
- Olah raga teratur dan terukur
- Tidak merokok disekolah
- Menimbang BB dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan.
- Membuang sampah pada tempatnya
- Memberantas jentik nyamuk.
PHBS di tempat kerja
Ialah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau, dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.
Ada beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di tempat kerja:
- Tidak merokok di tempat kerja
- Melakukan olah raga secara teratur / aktifitas fisik
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan air kecil.
- Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
- Menggunakan air bersih
- Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
- Membuang sampah pada tempatnya
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan
- Memberantas jentik nyamuk
PHBS di Institusi Kesehatan
PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat, pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan institusi kesehatan sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan.
Bebrapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS institusi kesehatan yaitu:
- Menggunakan air bersih
- Menggunakan jamban
- Membuang sampah pada tempatnya
- Tidak merokok di institusi kesehatan
- Tidak meludah sembarangan
- Memberantas jentik nyamuk
PHBS di tempat umum
PHBS di tempat umum maksudnya adalah upaya untuk memperdayakan masyarakat, pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat – tempat umum yang sehat.
Bebrapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untukmenilai PHBS di tempat umum yaitu:
- Menggunakan air bersih
- Menggunakan jamban
- Membuang smpah pada tempatnya
- Tidak meludah sembarangan
- Tidak merokok di tempat umum
- Memberantas jentik nyamuk
Bidang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Bidang PHBS adalah:
- Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun, mandi minimal 2x sehari, dll.
- Bidang gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang BB dan TB setiap bulan, dll
- Bidang Kesling seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dll.
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Manfaat bagi rumah tangga:
- Setiap anggota keluarga menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
- Anak-anak akan tumbuh sehat dan cerdas, sehingga kualitas generasi penerus lebih bermutu
- Anggota keluarga lebih giat bekerja, berarti produktifitas kerja bisa ditingkatkan
- Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
Manfaat bagi masyarakat:
- Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat secara mandiri dan menyeluruh
- Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangu masalah-masalah kesehatan disekitarnya
- Masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
- Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat, ex:posyandu,tabungan ibu bersalin,ambulans desa,arisan jamban
Manfaat di sekolah:
- Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
- Meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa
- Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua
- Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
- Menjadi contoh sekolah sehat bagi daerah lain
Manfaat bagi institusi kesehatan:
- Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan
- Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat
Manfaat bagi lingkungan kerja
Bagi pekerja:
- Sesama karyawan menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
- Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga
- Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan
Bagi masyarakat sekitar:
- Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja
- Dapat menjadi contoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat
- Bagi tempat kerja
- Meningkatkan produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap pencapaian targer dan tujuan
- Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan
- Meningkatnya citra tempat kerja yang positif
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Anak Usia Prasekolah
Pemberian Makanan Tambahan merupakan salah satu komponen penting Usaha Perbaikan Gizieluarga (UPGK) dan program yang dirancang oleh pemerintah. PMT sebagai sarana pemulihan gizi dalam arti kuratif, rehabilitatif dan sebagai sarana untuk penyuluhan merupakan salah satu bentuk kegiatan pemberian gizi berupa makanan dari luar keluarga, dalam rangka program UPGK. PMT ini diberikan setiap hari, sampai keadaan gizi penerima makanan tambahan ini menunjukkan perbaikan dan hendaknya benar-benar sebagai penambah dengan tidak mengurangi jumlah makanan yang dimakan setiap hari dirumah. Pada saat ini program PMT tampaknya masih perlu dilanjutkan mengingat masih banyak balita dan anak-anak yang mengalami kurang gizi bahkan gizi buruk.
Makanan Anak Usia Prasekolah Makanan anak sekolah perlu mendapat perhatian mengingat masih dalam masa tumbuh kembang, maka keseimbangan gizinya harus dipertahankan supaya tetap sehat.
Anak usia 3 – 5 tahun merupakan usia dimana seorang anak akan mengalami tumbuh kembang dan aktivitas yang sangat pesat dibandingkan dengan ketika ia masih bayi. Kebutuhan zat gizi akan meningkat. Sementara pemberian makanan juga akan lebih sering. Pada usia ini, anak sudah mempunyai sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah bisa memilih makanan yang disukainya. Seorang ibu yang telah menanamkan kebiasaan makan dengan gizi yang baik pada usia dini tentunya sangat mudah mengarahkan makanan anak, karena dia telah mengenal makanan yang baik pada usia sebelumnya. Oleh karena itu, pola pemberian makanan sangat penting diperhatikan.
Apalagi jika di sekolah diarahkan pula oleh gurunya dengan praktik makan makanan yang sehat secara rutin. Hal ini sangat menguntungkan seandainya ada anak yang susah makan dan dengan petunjuk guru tentunya anak akan mengikuti. Oleh karena itu program makan bersama di sekolah sangat baik dilaksanakan. Ini merupakan modal dasar pengertian supaya anak mau diarahkan pada gizi yang baik.
Tujuan Pemberian Makanan Tambahan Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan diberikan dengan kriteria anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis merah. Bahan makanan yang digunakan dalam PMT hendaknya bahan-bahan yang ada atau dapat dihasilkan setempat, sehingga kemungkinan kelestarian program lebih besar. Diutamakan bahan makanan sumbar kalori dan protein tanpa mengesampingkan sumber zat gizi lain seperti: padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan, sayuran hijau, kelapa dan hasil olahannya.
Komposisi PMT Menurut Departemen Kesehatan RI seperti yang dikutip oleh Judiono (2003) bahwa prasyarat pemberian makanan tambahan pada anak usia pra sekolah adalah nilai gizi harus berkisar 200 – 300 kalori dan protein 5 – 8 gram, PMT berupa makanan selingan atau makanan lengkap (porsi) kecil, mempergunakan bahan makanan setempat dan diperkaya protein nabati/hewani, mempergunakan resep daerah atau dimodifikasi, serta dipersiapkan, dimasak, dan dikemas dengan baik, aman memenuhi syarat kebersihan serta kesehatan. Pemberian makanan tambahan (PMT) diberikan dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu selama 100-160 hari.
Komposisi bahan makanan untuk PMT antara lain Protein Nabati, Kacang hijau, Kacang kedelai, Kacang merah, Kacang tanah terkupas, Kacang tolo, Oncom, Keju kacang tanah, Tahu, Tempe, Protein, Hewani, Daging sapi, Daging ayam, Hati sapi, Didih sapi, Babat, Usus sapi, Telur ayam, Telur bebek, Ikan segar, Ikan asin, Ikan teri, Udang basah, Keju, Bakso daging, Hidrat Arang, Nasi, Nasi tim, Bubur beras, Nasi jagung, Kentang, Singkong, Talas, Ubi, Biskuit, Krakers, Maizena, Tepung beras, Tepung singkong, Tepung sagu, Tepung terigu, Tepung hunkwe, Mi kering, Mi basah, Makaroni, Bihun, Sayuran, Daun bawang, Daun kacang panjang, Jamur segar, Kangkung, Tomat, Kecipir, Buncis, Kol, Kembang kol, Pepaya muda, Rebung, Sawi, Selada, Seledri, Tauge, Terong, Cabe hijau besar, Bayam, Buncis, Daun singkong, Daun pepaya, Jagung muda, Jantung pisang, Genjer, Kacang panjang, Nangka muda, Pare, Wortel, Ketimun, Buah-buahan, Avokad, Apel, Anggur, Belimbing, Jambu biji, Jambu air, Duku, Durian, Jeruk manis, Kedondong, Mangga, Nenas, Nangka masak, Pepaya, Pir, Pisang ambon, Rambutan, Salak, Sawo, Sirsak, Semangka.
Kesimpulan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,keluarga,kelompok dan masyarakat dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku. Agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Sedangkan tatanan dalam PHBS sendiri ada beberapa macam:
- PHBS di lingkungan keluarga / rumah tangga
- PHBS di lingkungan sekolah
- PHBS di tempat kerja
- PHBS di tempat umum
- PHBS di institusi kesehatan
Manfaat PHBS secara umum adalah agar masyarakat mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat, baik secara individu kelompok atau masyarakat. karena kesehatan bersifat dinamis bukan statis.
Berkomentarlah dengan sopan!
EmoticonEmoticon